RECENTS: Universitas Indonusa Esa Unggul, Universitas Widyatama, Universitas Bunda Mulia (UBM), Universitas Gundarma, President University, Podomoro University, Universitas Advent Indonesia (UNAI), Universitas Trisakti, Surya University,Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Trisakti School of Management (TSM) Bekasi, Universitas Tarumanagara (UNTAR), Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (iBii), Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara (BINUS)

Rabu, 11 November 2015

PRESIDENT UNIVERSITY

Menurut salah satu pendiri President University, S. D. Darmono, President University didirikan untuk menjadi sebuah pusat lembaga penelitian dan pengembangan serta untuk menetapkan standar baru dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Para pendiri President University ingin memastikan agar Presiden University berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang besar dan maju dimana mahasiswa/i lokal dan mancanegara dapat memperkaya pengetahuan dan berkembang menjadi warga negara yang berguna dan bertanggung jawab serta menjadi pemimpin masa depan.
President University berlokasi di Kawasan Industri Jababeka yang di dalamnya beroperasi 1.500 perusahaan nasional dan multinasional dari 32 negara, seperti Mulia, Unilever, Samsung, Mattel, ICI Paint, Kraft dan lain-lain .
Sebagai universitas bertaraf internasional, tidak hanya proses perkuliahan dilakukan dalam bahasa Inggris, tetapi President University juga dilengkapi dengan kurikulum berstandar internasional yang dibuat dan dikembangkan oleh para akademisi kelas dunia. Semua program, termasuk mata kuliah wajib dari pemerintah juga diajarkan dalam bahasa Inggris. Siswa akan berbicara, menulis, belajar dan berpikir dalam bahasa Inggris, Bahasa Global saat ini.

Sejarah

President University pertama kali dirumuskan pada bulan September 1997 oleh S. D. Darmono, Direktur Utama PT Jababeka Tbk. dan Prof. Donald W. Watts, yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden dari Bond University, Queensland dan Wakil Rektor Curtin University, Australia Barat. Tujuan utama  didirikannya President University sebagai sebuah lembaga pendidikan adalah untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang dibutuhkan dalam industri dan masyarakat melalui keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk bersaing secara global setelah lulus dari kegiatan perkuliahan.
President University secara resmi dibuka pada tahun 2001. Pada saat itu, universitas ini dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Teknik Cikarang. Pada tanggal 16 April 2004, Menteri Pendidikan Nasional (MENDIKNAS) memberikan status resmi kepada Sekolah Tinggi Teknik Cikarang untuk beroperasi penuh sebagai universitas yang terakreditasi dengan no. lisensi 54/D/O/2004.
Meski terbilang muda, President University tumbuh pesat setiap tahunnya. Sekarang ada sekitar 4500 mahasiswa baik lokal maupun mancanegara yang belajar di President University. President University terus berkembang dengan menambah jumlah fakultas dan sekarang menawarkan 12 jurusan yang berbeda. Selain itu mahasiswa/i President University juga dapat memanfaatkan fasilitas kelas dunia seperti Jababeka Golf & Country Club dan President Executive Club.

Para Pendiri

S.D. Darmono adalah salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia. S. D. Darmono adalah pendiri dan juga Presiden Direktur PT Jababeka, Tbk., perusahaan real estate pertama yang go publik di Indonesia. Setelah sukses dalam industri real estate, S. D. Darmono mendirikan institusi pendidikan tinggi yang ia percaya sebagai model bagi pendidikan internasional yang sukses di Indonesia, yakni President University.
Prof. Donald Watts adalah rektor pertama dari Curtin University dan salah satu pendiri Bond University, universitas swasta pertama di Australia. Prof. Donald Watts adalah seorang pendidik yang dihormati di Australia dan Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden keenam Republik Indonesia, berperan sebagai Penasihat Senior dalam pengembangan President University. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki peran penting dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia dengan menerapkan berbagai reformasi dan mendorong inovasi di dunia pendidikan.
Prof. Dr. Juwono Sudarsono menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), 1995-1998; Menteri Negara Lingkungan Hidup di bawah Presiden Soeharto, 1998; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Presiden BJ Habibie, 1998-1999; Menteri Pertahanan di bawah Presiden Abdurrahman Wahid (warga sipil pertama yang menduduki posisi ini dalam 50 tahun), 1999-2000, Duta Besar untuk Amerika di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri, 2003-2004; dan Menteri Pertahanan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 2004-2009 . Prof. Dr. Juwono Sudarsono saat ini menjabat sebagai salah satu penasihat kehormatan President University.
Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MS, MH, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MS, MH menjabat sebagai Kepala Yayasan President University.
Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, PhD, menjabat sebagai Komisioner pada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) selama 5 tahun (2002-2007). Pengalamannya di Pendidikan Tinggi telah dimulai dari tahun 1990, sebelumnya ia adalah seorang profesional di dunia Bisnis. Dr. Chandra pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Festival Perdamaian Global Asia Pasific 2010. Dia juga salah satu pendiri dari Konferensi Indonesia untuk Agama dan Perdamaian (ICRP). Gelar Ph.D pertamanya adalah dalam Manajemen Pendidikan dan kemudian ia mengambil gelar Ph.D kedua di Keuangan, spesialisasi di bidang Keuangan Islam. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai rektor di perguruan tinggi swasta di Jakarta selama 6 tahun, dan sekarang ia menjabat sebagai Rektor President University.
Dr. Muhammad AS Hikam, APU, yang pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi selama periode Gus Dur, 1999-2001. Dr. Muhammad AS Hikam, APU sekarang menjabat sebagai Wakil Rektor IV yang menangani Penelitian dan Hubungan Kerjasama President University.
Prof. Dr. Syamsuddin Mahmud, adalah mantan Gubernur Aceh (1993-2000) dan anggota tim penasihat khusus mantan Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie pada tahun 1998. Ia sekarang menjabat sebagai salah satu penasihat kehormatan President University.

Visi & Misi

Visi

“To be a world class university that produces leaders in their fields and communities.”

Misi

“To educate future generations through the transfer of skills and knowledge in order to build character and wisdom.”

Mengapa harus PresUniv???

Memilih universitas tidaklah mudah. Anda harus berpikir secara cermat tentang biaya dan manfaat setelah mengikuti kegiatan perkuliahan.
Apa tujuan Anda di masa depan? Bagaimana universitas pilihan Anda dapat membantu untuk mencapai tujuan Anda tersebut?
Jika tujuannya adalah untuk memiliki pekerjaan yang baik dengan karir yang menunjang setelah lulus perkuliahan, maka President University adalah pilihan yang tepat untuk Anda!
10 alasan mengapa Anda harus memilih President University:
  1. Kurikulum yang lebih terfokus dan disesuaikan dengan kebutuhan industri
  2. Belajar dan Praktek Bahasa Inggris Sehari-hari
  3. Lulus perkuliahan dengan gelar S1 lebih cepat (3 Tahun dan 4 Bulan)
  4. 2 semester Program Praktek Kerja Lapangan (Magang)
  5. President University didukung oleh 1.500 Perusahaan dari 30 Negara
  6. Pelajari bagaimana caranya membangun bisnis pertama Anda (Kewirausahaan)
  7. Berteman dengan mahasiswa/i mancanegara
  8. Tinggal di Perumahan Mahasiswa kami yang nyaman dan aman
  9. Tutorial oleh native speakers dan Profesional
  10. Fasilitas Akademik dan Non-Akademik yang up to date
Singkatnya, memilih President University adalah pilihan yang tepat bagi siswa/i yang sedang mencari pendidikan internasional dengan harga terjangkau yang dijamin untuk membantu Anda mendapatkan pekerjaan dan karir yang cemerlang setelah lulus perkuliahan.

Kerja Sama

President University telah mengadakan program kerjasama dengan institusi-institusi berikut:
  • Kerjasama dengan International Pacific College (IPC) New Zealand untuk program pertukaran mahasiswa dan dosen.
  • Kerjasama dengan Deakin University Australia untuk program Double Degree.
  • Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk program twinning bagi mahasisma Teknik Informatika.
  • Kerjasama dengan Universitas Waseda Jepang untuk program beasiswa bagi mahasiswa teknik Informatika yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan S2.
  • Kerjasama dengan Universitas Dong-A, Korea Selatan, untuk program pertukaran pelajar.
  • Kerjasama dengan Universitas Silla, Korea Selatan, untuk program pertukaran pelajar.
  • Kerjasama dengan William Angliss Institute Australia untuk mahasiswa Manajemen Turis dan Perhotelan.
  • Kerjasama dengan Microsoft Indonesia, IndosatM2, dan Intel Corporation untuk membangun pusat penyuluhan Usaha Kecil Menengah (UKM)
  • Kerjasama dengan Cologne Business School (CBS) Jerman untuk program Double Degree.
  • Kerjasama dengan London School of Commerce, Inggris, untuk program Pasca Sarjana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rotating X-Steel Pointer
Back to top